Mengapa hidup ini sulit ?

Michael Febrianto
4 min readAug 2, 2020
Photo by christopher lemercier on Unsplash

Hi Sobat bagaimana kabar kalian? Semoga Tuhan Yesus selalu menyertai setiap langkah kehidupan kalian. Kali ini kami ingin mencoba menjawab salah satu pertanyaan besar dalam hidup ini. Pertanyaan nya adalah mengapa hidup ini sulit ?

Beberapa tahun yang lalu setelah lulus dari kuliah di salah satu universitas di Australia saya mencoba melamar pekerjaan. Puji Tuhan saya diterima oleh salah satu perusahaan lokal. Perusahaan tersebut tidak besar secara jumlah karyawan. Hanya ada 15 orang yang bekerja untuk perusahaan tersebut. Walaupun demikian saya sangat bersyukur dapat bekerja secara full time pertama kali di Australia.

Salah satu yang unik dari perusahaan ini adalah kami dapat bekerja dari rumah tanpa harus datang ke kantor. Iya, ini sebelum pandemi terjadi loh. Sekitar 6 tahun yang lalu, jadi cukup unik ya. Perusahaan memberikan masa percobaan selama 3 bulan. Saya bekerja di perusahaan tersebut selama kurang lebih 5 bulan lalu secara mendadak saya diminta untuk tidak datang lagi atau dipecat.

Saat itu saya merasa bahwa saya telah bekerja dengan baik dan tidak melakukan kesalahan. Sehingga, saya meminta untuk keputusan tersebut dipertimbangkan kembali. Terutama, saat itu terjadi saya sedang menunggu visa tinggal tetap di Australia. Saya takut proses visa tersebut terhenti karena saya tidak memiliki pekerjaan.

Saya yakin bahwa saya tidak sendiri mengalami hal seperti ini. Terkadang kita merasa bahwa usaha yang kita lakukan telah maksimal. Sobat mungkin sudah bangun pagi sebelum matahari terbit dan pulang larut malam untuk mencari nafkah bagi keluarga. Walaupun demikian sepertinya kebutuhan terus datang dan waktu 24 jam rasanya tidak cukup dalam mencari uang.

Belum lagi saat kita dihadapkan dengan berbagai macam masalah yang tidak terduga. Mungkin ada anggota keluarga yang sakit. Uang yang tadinya kita telah kumpulkan untuk kebutuhan lain harus digunakan untuk biaya berobat. Bahkan terkadang terjadi sesuatu yang tidak kita inginkan seperti kebakaran rumah atau hal buruk lainnya.

Pernahkan sobat berpikir mengapa hidup ini sulit sekali walaupun kita telah melakukan yang terbaik yang mampu kita berikan ?

Kita merasa hidup ini sulit karena hidup kita tidak dirancang untuk mencari makan. Manusia diciptakan pada mulanya diberikan tugas mengusahakan dan memelihara taman eden. Mengusahakan dan memelihara taman eden bukan tujuan hidup manusia, hal ini hanyalah tugas yang diberikan Tuhan bukan tujuan hidup. Kita akan membahas tujuan hidup manusia di renungan berikutnya.

Tuhan Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu. Kejadian 2:15

Taman eden bukan seperti taman di depan rumah kita atau taman yang dibuat oleh manusia. Taman ini dibuat sendiri oleh Tuhan (Kejadian 2:8). Segala pohon yang indah dan baik dimakan buahnya Tuhan sendiri yang meletakan dalam taman ini. Taman ini memiliki empat sungai yang memberikan kehidupan bagi setiap pohon dalam taman tersebut. Oleh karena itu tugas manusia untuk merawat taman ini sangatlah mudah. Bahkan mungkin dapat dikatakan hampir tidak ada.

Manusia tidak perlu menumbuhkan pohon baru karena seluruh pohon yang ada sudah berbuah. Sinar matahari dan air yang mengalir merawat pohon-pohon tersebut sehingga dapat terus berbuah tanpa perlu dipupuk atau diusahakan.

Manusia tidak diciptakan untuk menanam atau menumbukan pohon tapi hanya untuk merawat saja. Saat manusia jatuh dalam dosa, Tuhan mengutuk tanah sehingga tidak lagi memberikan nutrisi yang cukup kepada pohon. Manusia harus berusaha agar pohon dapat menghasilkan buah. Tanah memberikan semak dan duri sehingga manusia harus mengusahakan tanah untuk mendapatkan buahnya untuk dapat dimakan dan bertahan hidup (Kejadian 3:17–18).

Apa yang telah terjadi di taman eden tidak dapat diputar kembali. Tuhan tidak dapat menarik firman-Nya. Manusia tidak bisa kembali ke taman eden dan harus bersusah payah mencari makan dan kemudian mati. Akan tetapi Tuhan adalah Bapa yang baik, Ia tetap memberikan jalan untuk kita kembali kepadaNya.

Bapa kita yang baik menjadi manusia dalam rupa Tuhan Yesus Kristus yang gantikan kita di kayu salib. Tuhan Yesus melakukan apa yang tidak dapat adam lakukan. Tuhan Yesus menjadi jalan kebenaran dan hidup. Hanya melalui Tuhan Yesus kita dapat kembali kepada Bapa dan hidup dalam kekekalan.

‘Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. ‘ Yohanes 14:6

Selama hidup di dunia ini yang dapat dilakukan adalah tetap bersyukur dan menaruh harapan kita dalam Tuhan. Pada saat hidup menjadi sulit berserulah kepadaNya. Tuhan Yesus yang sanggup memberikan kelegaan dan kekuatan untuk kita menjalani hidup.

Yes life is hard. And Jesus never promises an easy life anyway. The better question is not why life is hard. But the better question is if life is accidental and everything is by chance… Why is there beauty after all? — Ps. Tanwin Tanoto

Kesulitan dalam hidup ini Tuhan gunakan untuk mempersiapkan roh dan jiwa kita untuk menghadapi tantangan yang lebih besar. Kita tidak dapat mengetahui apa yang Tuhan rencanakan di masa depan. Oleh karena itu tetaplah bersyukur atas apa yang kita punya saat ini dan selalu berharap kepadaNya.

I believe there’s a reason for every challenge in your life to build you and prepare you for the next step in your life. — Gabby Gabriella

Saat saya kehilangan pekerjaan, orang-orang terkasih mengingatkan untuk berseru kepada Tuhan. Saya mengikuti apa yang disarankan dan banyak berdoa. Puji Tuhan satu minggu kemudiaan, saya mendapatkan pekerjaan kembali. Tuhan memberikan yang terbaik bagi orang-orang yang berharap kepadaNya.

Mari kita berdoa, Tuhan Yesus terima kasih Engkau telah datang ke dunia merendahkan diri menjadi sama seperti kami manusia. Terima kasih engkau telah mati untuk kami di kayu salib dan menyediakan jalan kembali kepadaMu. Berikan kami kekuatan untuk menjalani hari-hari kami yang sulit. Ajar kami untuk tetap setia sampai akhir dan berharap selalu kepadaMu. Amin

--

--

Michael Febrianto

Bible History buff, food vlogger and Software Engineer